Langsung ke konten utama

PELATIHAN PENYADAPAN POHON KARET

Satu aspek penting dalam perkebunan karet adalah pelatihan penyadapan. Pekerjaan penyadapan pohon karet adalah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan karena ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi, seperti tebal kulit yang disayat setiap kali penyadapan, kedalaman pisau ketika menyadap, dan kecepatan menyadap. Karena itu, dibutuhkan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan dan penyegaran kembali terhadap keterampilan tersebut. Harus disadari pula, bahwa pekerjaan penyadapan pada pohon karet dilakukan berpuluh tahun, dan komponen biaya terbesar sesungguhnya berada pada komponen panen dan penanganan hasil. Patut dipertimbangkan pula, bahwa penyadapan yang sembarangan, tanpa disertai dengan keterampilan dasar, dan hanya bertumpu pada keluarnya lateks akan berkonsekuensi kepada semakin rendahnya produksi dan lebih riskan lagi, umur ekonomi pohon menjadi sangat singat. Resiko terburuk dari kondisi ini adalah : perkebunan karet menjadi merugikan. Atas dasar itu, kami menawarkan jasa pelatihan penyadapan bagi perkebunan karet. Pelatihan bersifat dasar maupun penyegaran akan sangat membantu dalam mencapai produksi yang tinggi berkesinambungan. Program yang ditawarkan adalah sebagai berikut : - Untuk kelompok 10 – 20 orang, lama pelatihan 10 hari, setiap hari 4 jam, di kebun - Untuk kelompok > 20 orang, lama pelatihan 20 – 30 hari, setiap hari 4 jam, di kebun dan di di kelas (catatan : materi di kelas disediakan, sejalan dengan praktek di kebun) Informasi lebih lanjut dapat menghubungi email karetths@yahoo.com atau bk1122mq@gmail.com, maupun HP 085292284096. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDUKSI PERCABANGAN TANAMAN KARET

Pada tanaman karet muda sering dijumpai tanaman yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman dengan pertumbuhan seperti ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap, selain itu bagian ujungnya mudah dibengkokan oleh angin, akibatnya akan tumbuh tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk menjadi tidak simetris. Keadaan cabang seperti ini akan sangat berbahaya karena cabang mudah patah bila diterpa angin kencang. Beberapa klon yang pada awal pertumbuhannya cenderung meninggi dan lambat bercabang, diantaranya adalah klon GT 1 dan RRIM 600. Induksi percabangan selain untuk memodifikasi bentuk tajuk tanaman juga bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan lilit batang tanaman. Ketinggian cabang yang dikehendaki umumnya 2.5-3 m dari pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dilakukan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang agar tajuk tanaman l

MENGOPTIMALKAN PRODUKSI KARET DENGAN SISTEM EKSLOPITASI BARU

Dalam 10 tahun terakhir ini, klon karet unggul sudah sangat variatif. Variasi itu misalnya klon unggul yang didasarkan atas manfaat penanamannya. Seperti diketahui, kayu karet semakin bernilai ekonomi sehingga bahkan penjualan kayunya sudah dapat digunakan untuk penanaman ulang (TU). Artinya, perkebunan karet memang semakin bernilai ekonomi, disamping keunggulannya sebagai tanaman perkebunan bernilai ekologis. Cermatilah gugur daun yang terjadi setiap tahun, merupakan perkayaan hara yang sangat tinggi bagi tanah. Demikian juga sistem perakarannya yang mampu memperbaiki sifat fisik tanah. Terdapat klon karet yang potensial sebagai penghasil kayu, lateks atau keduanya.             Disamping itu, klon karet berbeda-beda juga sifat metabolismenya. Perbedaan sifat metabolisme ini menjadikan sistem eksploitasinyapun berbeda-beda. Dalam konteks manajemen, seorang asisten kebun menjadi dituntut semakin tanggap terhadap teknologi. Persoalan manajemen penyadapan pada akhirnya juga harus seir

PISAU SADAP BIDANG SADAP ATAS

Penyadapan bidang sadap atas pada pohon karet produksinya lebih tinggi bila dibandingkan dengan penyadapab bidan sadap bawah. Arah sadapan dari kanan bawah ke kiri atas. Jadi, bila penyadapan bidang sadap bawah menarik ke bawah, maka penyadapan bidang sadap atas menyorong ke atas. Untuk iu, diperlukan pisau khusus, berupa lengkungan besi yang ujungnya tajam. Panjang tangkai tentu saja acapkali harus disesuaikan sejalan dengan semakin tingginya bidang sadap atas tersebut. Idealnya, setiap kali penyadapan, kulit yang disayat cukup 2,5 mm.   Bidang sadap atas tidak diperlukan lagi pemulihan kulitnya. Berbeda dengan bidang sadap bawah, yang harus mencermati pemulihan kulit untuk disadap kedua kalinya. Pisau sadap atas memiliki spesifikasi khusus, meliputi  lengkungan, tebal besi, ketajaman, dan sudut yang dibentuk oleh lengkungan. Tidak mudah untuk mendapatkan pisau sadap atas yang lazim disebut pisau sadap cekung. Menggunakan pisau sadap bawah untuk bidang sadap atas hanya merupak