Langsung ke konten utama

JENIS OKULASI PADA HEVEA

JENIS OKULASI PADA HEVEA
Ditinjau dari umur batang bawah, jenis okulasi pada Hevea terdiri dari okulasi dini, okulasi hijau dan okulasi cokelat. Ketiganya dibedakan atas umur batang bawah, pengelolaan batang bawah, dan tentu saja kriteria entres sebagai sumber mata okulasi. Secara teknis, pelaksanaannya sama, yakni dengan membuka jendela okulasi pada batang bawah, menempelkan mata okulasi, dan memeriksa hasil okulasinya.
Okulasi dini
Okulasi dini biasanya dilakukan pada saat batang bawah berumur 3 – 4 bulan, dengan kayu entres yang dipotong bila berdiamater 2 – 3 cm. Okulasi dini sangat memerlukan keterampilan yang tinggi disertai dengan manajemen yang sangat akurat. Tingkat keberhasilan okulasi dini sangat ditentukan oleh keduanya. Saat ini, okulasi dini jarang diterapkan, tetapi merupakan bagian dari teknologi budidaya karet yang sudah memiliki baku teknis. Batang bawah yang akan digunakan adalah dengan menanam 2 biji secara langsung di polibeg, kemudian diseleksi satu diantaranya untuk diokulasi dini.
Okulasi dini : umur batang bawah 3 – 4 bulan


Okulasi hijau
Okulasi hijau dilakukan bila batang bawah telah berumur 4- 6 bulan. Untuk okulasi hijau, biji ditanam di polibeg dan dibiarkan untuk terus berkecambah dan kemudian diseleksi satu bibit yang kelak menjadi batang bawah untuk okulasi hijau. Okulasi hijau memerlukan kayu entres yang diamaternya 3 – 5 cm, berwarna hijau dan biasanya tingkat keberhasilannya lebih rendah daripada okulasi cokelat. Okulasi hijau memerlukan keterampilan yang lebih khusus, meskipun tekniknya secara mendasar sama dengan okulasi cokelat, yang hingga saat ini sangat umum pada perkebunan karet. Hanya beberapa perusahaan perkebunan swasta yang menerapkan okulasi hijau dalam menyediakan bahan tanam untuk perkebunannya

Okulasi hijau, umur batang bawah 4 – 6 bulan

Okulasi cokelat
            Okulasi cokelat adalah okulasi yang paling lazim, yakni pelaksanaan okulasi pada batang bawah yang telah berumur 8 – 12 bulan. Penyediaan batang bawahnya dapat dilakukan di lapangan setelah melalui perkecambahan di bedengan, atau dengan langsung menanam 2 biji di polibeg, kemudian menumbuhkan serta memelihara satu diantaranya yang pertumbuhannya jagur untuk kelak dijadikan sebagai batang bawah. Diamater kayu entres untuk okulasi cokelat  5 – 10 cm dan sudah berwarna cokelat. Untuk tenaga okulasi yang sangat terampil, disertai dengan manajemen yang baik, okulasi cokelat langsung di polibeg sudah umum dilakukan, tetapi untuk kebutuhan bahan tanam okulasi dalam jumlah yang sangat banyak, okulasi cokelat lazim dilakukan di lapangan. Setelah pelaksanaan okulasi, batang dicabut dan ditumbuhkan di polibeg. Batang-batang bawah yang sudah diokulasi dan  dicabut inilah yang disebut dengan Okulasi Mata Tidur (OMT), atau Stump Okulasi Mata Tidur (SOMT). Dominan perkebunan karet saat ini menggunakan bahan tanam OMT, karena keparaktisan dalam pelaksanaan dan pengirimannya dapat dilakukan untuk jarak jauh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDUKSI PERCABANGAN TANAMAN KARET

Pada tanaman karet muda sering dijumpai tanaman yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman dengan pertumbuhan seperti ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap, selain itu bagian ujungnya mudah dibengkokan oleh angin, akibatnya akan tumbuh tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk menjadi tidak simetris. Keadaan cabang seperti ini akan sangat berbahaya karena cabang mudah patah bila diterpa angin kencang. Beberapa klon yang pada awal pertumbuhannya cenderung meninggi dan lambat bercabang, diantaranya adalah klon GT 1 dan RRIM 600. Induksi percabangan selain untuk memodifikasi bentuk tajuk tanaman juga bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan lilit batang tanaman. Ketinggian cabang yang dikehendaki umumnya 2.5-3 m dari pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dilakukan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang agar tajuk tanaman l

PENTINGNYA TAPPING SCHOOL

Saat ini, tapping school (pelatihan penyadapan karet secara periodik) sudah tidak pernah lagi dilaksanakan pada seluruh perkebunan karet. Padahal, aspek ini sangat penting terhadap dua hal: 1) peningkatan produksi dan mempertahankannya secara konsisten 2) kesinambungan produksi sesuai dengan umur  ekonomi pohon. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa umur ekonomi yang singkat bersumber dari kesalahan dan keserampangan penyadapan karet. Konsumsi kulit yang tinggi, kedalaman sadap yang tidak terkendali, bahkan bentuk spiral yang tidak sesuai dengan program penyadapan adalah hal yang sangat jamak ditemui saat ini di perkebunan karet. Dengan keadaan ini,perkebunan karet kita menjadi sangat rentan terhadap kesinambungan produksi yang tinggi. Penyadapan karet sesungguhnya merupakan keterampilan yang perlu dilatih an dievaluasi. Hal ini terutama bagi penyadap pemula. Tapping school perlu digiatkan lagi, baik pada sore hari di depan emplasemen maupun pada lokasi-lokasi tertentu pada perkebu