Langsung ke konten utama

INDUKSI PERCABANGAN TANAMAN KARET

Pada tanaman karet muda sering dijumpai tanaman yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman dengan pertumbuhan seperti ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap, selain itu bagian ujungnya mudah dibengkokan oleh angin, akibatnya akan tumbuh tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk menjadi tidak simetris. Keadaan cabang seperti ini akan sangat berbahaya karena cabang mudah patah bila diterpa angin kencang. Beberapa klon yang pada awal pertumbuhannya cenderung meninggi dan lambat bercabang, diantaranya adalah klon GT 1 dan RRIM 600. Induksi percabangan selain untuk memodifikasi bentuk tajuk tanaman juga bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan lilit batang tanaman.
Ketinggian cabang yang dikehendaki umumnya 2.5-3 m dari pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dilakukan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang agar tajuk tanaman lebih cepat terbentuk. Terdapat beberapa metode induksi percabangan namun metode yang sering dilakukan yaitu : (a). Clipping (b). Penyanggulan/folding, (c) pemenggalan batang (topping).

a. Clipping
Sebagian helaian daun pada payung teratas yang cukup tua (berumur 1,5–2 tahun) dipotong hingga tangkai daun, sehingga hanya menyisakan 3-4 helaian daun yang letaknya paling ujung saja. Dua-tiga minggu kemudian tunas cabang akan tumbuh. Pelihara cabang yang bertingkat, agar tanaman lebih kuat terhadap angin kencang dan serangan jamur upas. Cara pengguguran daun ini kurang efisien, sebab cabang yang terbentuk hanya sedikit sekali dan tingkat keberhasilannya hanya 55% saja.

b. Penyanggulan/folding
 Daun payung teratas yang sudah tua pada tanaman berumur 1,5 – 2 tahun diikat dengan tali atau karet menyerupai sanggul. Apabila tunas cabang mulai tumbuh ikatan harus dilepas. Jika tidak dilepas akan menyebabkan kematian pada daun payung teratas.
c. Pemenggalan batang/Topping
Pemenggalan batang dilakukan pada ketinggian 2,5–3 m sedikit di atas kumpulan mata. Pemenggalan ini dilakukan pada waktu tanaman muda berumur 2–3 tahun, dimana pada waktu tersebut tanaman sudah mencapai tinggi kurang lebih lima meter. Pemenggalannya dilakukan pada waktu awal musim hujan. Tanaman-tanaman yang dapat dipenggal adalah tanaman dimana pada tinggi kurang lebih tiga meter tersebut batangnya sudah berwarna coklat. Alat-alat yang digunakan dalam pemenggalan adalah gergaji kayu, dan sebaiknya digunakan gergaji tarik. Arah irisan gergaji harus miring, tidak boleh mendatar. Luka tanaman karet dipenggal pada tinggi yang diinginkan tersebut, 2–4 minggu kemudian tunas-tunas mulai tumbuh, biasanya lebih dari 10 tunas. Untuk itu perlu dilakukan penjarangan tunas.
Pembentukan cabang dengan cara pemenggalan batang dapat berhasil dengan baik dan cukup efisien. Namun kelemahannya adalah mudah terserang penyakit jamur upas dan tidak tahan terhadap angin, karena cabang tertumpuk pada bekas penggalan. Untuk menekan kerusakan akibat angin dan serangan jamur upas, sebaiknya cabang dijarangkan menjadi tiga buah cabang saja agar tajuk yang terbentuk dapat tumbuh dan kuat dan kokoh. Upaya lebih lanjut untuk mengurangi kerusakan akibat angin dapat dilakukan pemenggalan kemabi pada saat tanaman sudah memasuki fase menghasilkan (TM).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JENIS OKULASI PADA HEVEA

JENIS OKULASI PADA HEVEA Ditinjau dari umur batang bawah, jenis okulasi pada Hevea terdiri dari okulasi dini, okulasi hijau dan okulasi cokelat. Ketiganya dibedakan atas umur batang bawah, pengelolaan batang bawah, dan tentu saja kriteria entres sebagai sumber mata okulasi. Secara teknis, pelaksanaannya sama, yakni dengan membuka jendela okulasi pada batang bawah, menempelkan mata okulasi, dan memeriksa hasil okulasinya. Okulasi dini Okulasi dini biasanya dilakukan pada saat batang bawah berumur 3 – 4 bulan, dengan kayu entres yang dipotong bila berdiamater 2 – 3 cm. Okulasi dini sangat memerlukan keterampilan yang tinggi disertai dengan manajemen yang sangat akurat. Tingkat keberhasilan okulasi dini sangat ditentukan oleh keduanya. Saat ini, okulasi dini jarang diterapkan, tetapi merupakan bagian dari teknologi budidaya karet yang sudah memiliki baku teknis. Batang bawah yang akan digunakan adalah dengan menanam 2 biji secara langsung di polibeg, kemudian diseleks

PENTINGNYA TAPPING SCHOOL

Saat ini, tapping school (pelatihan penyadapan karet secara periodik) sudah tidak pernah lagi dilaksanakan pada seluruh perkebunan karet. Padahal, aspek ini sangat penting terhadap dua hal: 1) peningkatan produksi dan mempertahankannya secara konsisten 2) kesinambungan produksi sesuai dengan umur  ekonomi pohon. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa umur ekonomi yang singkat bersumber dari kesalahan dan keserampangan penyadapan karet. Konsumsi kulit yang tinggi, kedalaman sadap yang tidak terkendali, bahkan bentuk spiral yang tidak sesuai dengan program penyadapan adalah hal yang sangat jamak ditemui saat ini di perkebunan karet. Dengan keadaan ini,perkebunan karet kita menjadi sangat rentan terhadap kesinambungan produksi yang tinggi. Penyadapan karet sesungguhnya merupakan keterampilan yang perlu dilatih an dievaluasi. Hal ini terutama bagi penyadap pemula. Tapping school perlu digiatkan lagi, baik pada sore hari di depan emplasemen maupun pada lokasi-lokasi tertentu pada perkebu