Langsung ke konten utama

GAPAILAH PRODUKSI SETINGGI MUNGKIN

Kata kuncinya adalah penggalian produksi semaksimal mungkin. Ini menjadi “ideologi” pada kebun karet yang sudah masuk ke dalam kriteria Tanaman Menghasilkan (TM) tua. Apalagi potensi kulit masih tinggi dan kerapatan masih > 250 pohon per ha. Apa yang disebut dengan free tapping biasanya  diterapkan pada areal TM tua tersebut, dalam konteks perusahaan seringkali menjadi penyumbang produksi bagi areal TM muda. Tetapi, persoalan besar yang dihadapi perkebunan karet saat ini adalah sukarnya mencari penyadap. Utak-atik sistem pengupahan oleh manajemen kebun pada akhirnya tetap mengalami kesukaran untuk mendatangkan penyadap, apalagi kalau bidang sadap sudah >4 m dari permukaan tanah. Akibatnya, anca kosong, yakni suatu areal TM tua yang tidak disadap karena kekurangan penyadap terus menjadi “pemandangan” yang mengganggu. Berbagai akalpun dilakukan untuk mengeksploitasi TM tua, demi menggali produksi. Penyadap harus berinisiatif agar potensi yang masih ada di pohon karet dapat digali terus produksinya.
Tangkai pisau yang dipanjangkan
Akal ini sangat umum, tangkai pisau sadap dipanjangkan hingga > 4 m untuk menggapai bidang sadap. Produksi yang diperoleh biasanya 4 – 6 kg kering setiap hari dan besar anca hanya 74 – 150 pohon saja. Selain bidang sadap sudah sangat tinggi, gulma umumnya sudah berkayu turut menjadi penghambat bekerjanya penyadap. Jelas, penyadapan tidak lagi bersistem. Beberapa penyadap menggunakan “tali” penuntun aliran lateks, sehingga setinggi apapun, lateks bisa menetes ke penampung di bawah.

Hasil yang disetor tentu saja dalam bentuk lump atau pada beberapa kebun berbentuk slab. Lubang-lubang dengan ukuran tertentu disiapkan, lalu hasil yang mereka peroleh dikumpulkan pada lubang itu selama 3 – 4 hari.
Menggunakan tangga
Akal lain adalah menggunakan tangga bambu. Penyadap mengangkat tangga dari satu pohon ke pohon lain, lalu mulai menyadap pada ketinggian > 4m. Mereka juga menyadap cabang-cabang yang dapat digapai setinggi mungkin. Hasilnya tidak jauh berbeda dengan memanjangkan tangkai pisau sadap
Untuk hasil tiap pohon memang lebih tinggi, tetapi besar ancanya hanya 50 – 70 pohon saja. Pengumpulan hasilnya, sama dengan perpanjangan tangkai pisau sadap : menuntun lateks dengan tali-tali karet yang sudah disiapkan. Tangga bambu biasanya memiliki anak tangga terakhir berupa karet ban. Dengan karet ban itu, tangga “memeluk” pohon lebih kokoh sehingga penyadap lebih aman bekerja.
Menyadap di udara          
Akal yang lebih kontraversial adalah menyadap di udara. Salah satu perkebunan karet mengakali penggalian produksi ini dengan menyiapkan suatu jalur berjalan bagi penyadap antar pohon pada ketinggian sekitar 5- 6 m. Jalur bambu itu bahkan mencakup untuk satu anca, sehingga penyadap tidak perlu turun bila menyadap antar pohon. 






Komentar

Postingan populer dari blog ini

INDUKSI PERCABANGAN TANAMAN KARET

Pada tanaman karet muda sering dijumpai tanaman yang tumbuhnya meninggi tanpa membentuk cabang. Tanaman dengan pertumbuhan seperti ini pertumbuhan batangnya lambat sehingga terlambat mencapai matang sadap, selain itu bagian ujungnya mudah dibengkokan oleh angin, akibatnya akan tumbuh tunas cabang secara menyebelah, sehingga tajuk yang terbentuk menjadi tidak simetris. Keadaan cabang seperti ini akan sangat berbahaya karena cabang mudah patah bila diterpa angin kencang. Beberapa klon yang pada awal pertumbuhannya cenderung meninggi dan lambat bercabang, diantaranya adalah klon GT 1 dan RRIM 600. Induksi percabangan selain untuk memodifikasi bentuk tajuk tanaman juga bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan lilit batang tanaman. Ketinggian cabang yang dikehendaki umumnya 2.5-3 m dari pertautan okulasi. Bagi klon-klon yang pertumbuhan cabangnya lambat dan baru terbentuk di atas ketinggian tiga meter, perlu dilakukan perangsangan untuk mempercepat pembentukan cabang agar tajuk tanaman l...

JENIS OKULASI PADA HEVEA

JENIS OKULASI PADA HEVEA Ditinjau dari umur batang bawah, jenis okulasi pada Hevea terdiri dari okulasi dini, okulasi hijau dan okulasi cokelat. Ketiganya dibedakan atas umur batang bawah, pengelolaan batang bawah, dan tentu saja kriteria entres sebagai sumber mata okulasi. Secara teknis, pelaksanaannya sama, yakni dengan membuka jendela okulasi pada batang bawah, menempelkan mata okulasi, dan memeriksa hasil okulasinya. Okulasi dini Okulasi dini biasanya dilakukan pada saat batang bawah berumur 3 – 4 bulan, dengan kayu entres yang dipotong bila berdiamater 2 – 3 cm. Okulasi dini sangat memerlukan keterampilan yang tinggi disertai dengan manajemen yang sangat akurat. Tingkat keberhasilan okulasi dini sangat ditentukan oleh keduanya. Saat ini, okulasi dini jarang diterapkan, tetapi merupakan bagian dari teknologi budidaya karet yang sudah memiliki baku teknis. Batang bawah yang akan digunakan adalah dengan menanam 2 biji secara langsung di polibeg, kemudian diseleks...

PENTINGNYA TAPPING SCHOOL

Saat ini, tapping school (pelatihan penyadapan karet secara periodik) sudah tidak pernah lagi dilaksanakan pada seluruh perkebunan karet. Padahal, aspek ini sangat penting terhadap dua hal: 1) peningkatan produksi dan mempertahankannya secara konsisten 2) kesinambungan produksi sesuai dengan umur  ekonomi pohon. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa umur ekonomi yang singkat bersumber dari kesalahan dan keserampangan penyadapan karet. Konsumsi kulit yang tinggi, kedalaman sadap yang tidak terkendali, bahkan bentuk spiral yang tidak sesuai dengan program penyadapan adalah hal yang sangat jamak ditemui saat ini di perkebunan karet. Dengan keadaan ini,perkebunan karet kita menjadi sangat rentan terhadap kesinambungan produksi yang tinggi. Penyadapan karet sesungguhnya merupakan keterampilan yang perlu dilatih an dievaluasi. Hal ini terutama bagi penyadap pemula. Tapping school perlu digiatkan lagi, baik pada sore hari di depan emplasemen maupun pada lokasi-lokasi tertentu pada per...